Karena alasan melukai tangan itulah keluarga kami lebih sering mengkonsumsinya dalam bentuk manisan atau asinan Salak yang sudah siap saji. Manisan Salak atau asinan Salak masih dirasa kurang nyaman, karena tangan kami menjadi lengket usai memakannya meski waktu menikmatinya sudah dibantu dengan sendok makan.
Seringkali keluarga kami membeli manisan atau asinan Salak dalam jumlah banyak dan menyimpannya di kulkas, namun adakalanya karena kesibukan kami menyebabkan kami lupa menyentuh asinan tersebut yang akhirnya karena sudah berlendir dan sudah tidak layak dikonsumsi lagi, maka dengan berat hati kamipun membuangnya.
Karena manisan atau asinan cepat basi, membuat kami kecewa karena harus membuangnya.
Kami mendapatkan informasi dari paman saya, bahwa sekarang ada Kripik Buah Salak yang renyah dan tahan lama. Keluarga kamipun mencari cemilan Kripik Buah Salak di kota kami. Sampai lelah kami mencari, ternyata di kota kami tidak ada yang namanya Kripik Buah Salak. O iya, keluarga kami tinggal di daerah Bogor, tepatnya di Cibinong. Akhirnya keluarga kami hanya bisa gigit jari saja, bukannya gigit Kripik Buah Salak.
Karena tidak ada Kripik Buah Salak di daerah kami, maka keluarga kami sepakat untuk membuat Kripik Buah Salak sendiri. Kamipun mencari informasi ke paman kami, bagaimana caranya membuat Kripik Buah Salak.
Tibalah saatnya kami membuat Kripik Buah Salak!
Setelah melakukan beberapa kali percobaan, didapatkanlah cara yang tepat untuk membuat Kripik Buah Salak yang renyah dan enak. Cara yang tepat yang dimaksud adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk membuat Kripik Buah Salak, berapa banyak jumlah yang ideal untuk membuat Kripik Buah Salak dan sebagainya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar