Hari-hari belakangan ini komoditas cabai ramai dibicarakan. Tingginya kenaikan harga cabai membuat cabe menjadi barang mewah. Harga cabai kini antara 80 ribu sampai 100 ribu perkilonya. Kenaikan harga cabe yang tinggi ini memusingkan para pengguna cabe. Hal ini sudah kami rasakan ketika membeli pecel ayam, tidak terasa pedas lagi karena sambalnya lebih banyak tomatnya. Membeli risoles ayam kini tidak mendapatkan cabe rawit walau satu biji pun.
Cabai ternyata juga memunculkan komentar atau ide-ide yang mencengangkan. Komentar-komentarnya adalah sebagai berikut:
1. Jangan makan cabe dahulu, itu kata seorang pejabat yang mengkoordinasi kementrian
2. Hapus cabai dari komoditas perhitungan laju inflasi adalah satu komentar yang terlontar dari seorang pejabat yang mengurusi keuangan negara
3. Tanam cabe di rumah saja, ujar seorang ibu pejabat, yang mengaku mengaku menanam sekitar 200 pohon cabai di rumahnya
Marilah kita coba ide-ide di atas tersebut, akan tetapi saya ragu ide-ide di atas akan berhasil. Karena pertanyaan saya adalah siapa yang akan melaksanakan ide jangan makan cabe, hapus komoditas cabai dan tanam cabai di rumah tersebut. Secara orang kita sangat suka sekali rasa pedas, tidak tahu cara menghapus komoditas cabai dan banyak rumah yang tidak mempunyai pekarangan untuk menanam cabai. Terus kalau harga gula atau telur naik, jangan-jangan disuruh tanam pohon tebu dan ternak ayam petelur !!
Salah satu cara mengatasi lonjakan harga cabai adalah membuat cabai kering. Cabai kering yang dimaksud bukan cabai berbentuk serbuk, tetapi cabai segar yang kadar airnya telah diminimalisasi dengan cara divacuum. Untuk itu diperlukan suatu mesin vacuum vrying. Setelah cabai digoreng dan divacuum, cabai kering tersebut dikemas dalam aluminium foil.
Cara memakai cabai kering adalah cukup dengan direndam dengan air panas, cabai kering akan menjadi segar kembali dan siap untuk dibuat sambal. Wah, jadi ingin makan pecel ayam yang pedas nih.
Jika anda ingin membuat cabai kering, kami siap menjalin kerja sama untuk membuatnya. Anda tinggal menyiapkan bahan-bahannya dan kami yang akan mengolahnya menjadi cabe kering. Sudah tentu hal ini sebaiknya dilakukan ketika harga cabai normal kembali.
Cabai ternyata juga memunculkan komentar atau ide-ide yang mencengangkan. Komentar-komentarnya adalah sebagai berikut:
1. Jangan makan cabe dahulu, itu kata seorang pejabat yang mengkoordinasi kementrian
2. Hapus cabai dari komoditas perhitungan laju inflasi adalah satu komentar yang terlontar dari seorang pejabat yang mengurusi keuangan negara
3. Tanam cabe di rumah saja, ujar seorang ibu pejabat, yang mengaku mengaku menanam sekitar 200 pohon cabai di rumahnya
Marilah kita coba ide-ide di atas tersebut, akan tetapi saya ragu ide-ide di atas akan berhasil. Karena pertanyaan saya adalah siapa yang akan melaksanakan ide jangan makan cabe, hapus komoditas cabai dan tanam cabai di rumah tersebut. Secara orang kita sangat suka sekali rasa pedas, tidak tahu cara menghapus komoditas cabai dan banyak rumah yang tidak mempunyai pekarangan untuk menanam cabai. Terus kalau harga gula atau telur naik, jangan-jangan disuruh tanam pohon tebu dan ternak ayam petelur !!
Salah satu cara mengatasi lonjakan harga cabai adalah membuat cabai kering. Cabai kering yang dimaksud bukan cabai berbentuk serbuk, tetapi cabai segar yang kadar airnya telah diminimalisasi dengan cara divacuum. Untuk itu diperlukan suatu mesin vacuum vrying. Setelah cabai digoreng dan divacuum, cabai kering tersebut dikemas dalam aluminium foil.
Cara memakai cabai kering adalah cukup dengan direndam dengan air panas, cabai kering akan menjadi segar kembali dan siap untuk dibuat sambal. Wah, jadi ingin makan pecel ayam yang pedas nih.
Jika anda ingin membuat cabai kering, kami siap menjalin kerja sama untuk membuatnya. Anda tinggal menyiapkan bahan-bahannya dan kami yang akan mengolahnya menjadi cabe kering. Sudah tentu hal ini sebaiknya dilakukan ketika harga cabai normal kembali.